31 oktober kemaren beberapa temen saya sibuk mau rayain halloween di sini lah, pake kostum ini lah, karnaval inilah dan lain dan lain dan lainnya..
apa sih halloween? kadang2 saya mau banget nanyain ini sama mereka -orang2 indonesia khususnya yang suka banget ikut2an biar keliatan eksis-. Sekali lagi, apa sih Halloween? Setau saya, Halloween adalah tradisi bangsa Irlandia yang dibawa ke Amerika Utara, dimana tujuan utamanya adalah, mereka bangsa -apa ya saya lupa namanya- mengenakan pakaian2 yang menyeramkan untuk mencoba berdamai dengan arwah-arwah jahat yang keluar ke dunia manusia, dimana konon katanya 'batas wilayah' antara manusia dan arwah terbuka lebar setiap tanggal 31 oktober. Kira-kira begitu sejarahnya..Cara perayaannya sendiri ga usahlah kita bahas disini, soalnya bukan itu substansi yang pengen saya paparkan dalam tulisan ini, lagian pastinya udah pada tau kalo halloween identik dengan labu oranye, dan lain dan lain dan lain dan lainnya.
Sekali lagi, saya emang kritis, walaupun saya gak begitu pinter -cenderung goblok malah- tapi setidaknyaaa, saya pengen ungkapin uneg2 saya sebagai anak Indonesia asli yang asli Indonesia!!
pertanyaan saya, haruskah kita bangsa Indonesia ikut2an tradisi Halloween? sekarang saya mau tanya lagi, sudahkah anda menghargai setiap tradisi Indonesia dengan sepenuh hati? banggakah anda akan tradisi Indonesia? angklung, batik, tari2an daerah, dan banyak lagi warisan berharga nenek moyang kita yang harus dilestarikan..
jujur, saya pun tidak mengenal dengan baik akan tradisi yang dimiliki oleh negara ini, tetapi saya berusaha untuk menghargainya, mencoba mencari tahunya.
Sekali lagi, saya sama sekali tidak melarang untuk mengikuti tradisi2 barat, seperti halloween contohnya..lha wong saya sendiri maen musik jazz..tapii, pastikan bahwa apa yang anda lakukan itu benar2 anda mengerti, benar2 anda pahami, resapi, dan lakukan dengan sungguh2, bukan sekedar euforia dan ikut2an orang belaka biar dianggap eksis..'tuturut munding' itu gak keren, percaya deh..
tambahan lagi nih, terakhir, sungguh sangat bijak kalo kita mengenal juga dengan baik harta berharga yang dimiliki oleh negara ini, gak kalah keren kok sama bikinan bule..:D
sebuah blog sederhana berisikan pemikiran-pemikiran absurd dari seorang anak manusia yang (kurang) kritis terhadap isu-isu nasional maupun global.
November 02, 2009
August 30, 2009
Indonesian Jokes..Penting gak..Postingan ini penting juga gak? :D
Ada yang suka merhatiin ga sih, bedanya lelucon-lelucon yang dibikin sama orang sini (indonesia) sama lelucon-lelucon orang barat, khususnya AS..(soalnya paling banyak contohnya). Saya mau coba ungkapin analisis saya menyangkut jokes selama bertahun-tahun dengan berbagai metode yang penuh dengan cucuran darah dan keringat yang belum pernah anda bayangkan sebelumnya hahah berlebihan..
Coba deh anda perhatiin lelucon yang dibikin sama olga, sule, aming, dan komedian-komedian lain yang lagi naek daun sekarang ini. Perhatiin juga lelucon-lelucon klasik yang dibikin sama srimulat, ato sebut saja komedian-komedian yang mencoba peruntungannya lewat audisi pelawak di salah satu televisi swasta di tanah air ini.
Sebagian besar komedian tanah air (sebagian besar, bukan seluruhnya ya) cenderung melakukan pendekatan slapstick dalam penampilannya untuk mengundang tawa penonton. Seperti dikutip dari tante Wikipedia,
"Slapstick is a type of comedy involving exaggerated extreme physical violence or activities which exceed the boundaries of common sense and sometimes includes ironic situations, such as a character being hit in the face with a heavy frying pan or running into a brick wall, or going mad while searching for something when it was really right next to where that person was originally sitting. These hyperbolic depictions are often found in children's cartoons (such as Tom and Jerry, Road Runner...), and light film comedies aimed at younger audiences. Though the term is often used pejoratively, the performance of slapstick comedy requires exquisite timing and skillful execution."
aming
pusing bacanya? singkatnya gini deh, slapstick ini adalah sebuah jenis komedi yang memperlihatkan aktivitas-aktivitas fisik ekstrim yang cenderung berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh, aming dandan ala wanita secara berlebihan, yang sebenernya wanita asli sekalipun ga mungkin berdandan dan bertingkah laku seperti itu, trus sule, olga dan rekan-rekannya, mencoba membuat lelucon dengan ngancurin properti syuting -yang terbuat dari styrofoam tentunya- dengan melakukan aktifitas fisik, seperti memukul, mendorong, menyiram, dan lainnya. Hal itu ekstrim menurut saya pribadi. Tetapi hey, hal-hal seperti itulah yang dicari oleh penonton saat ini. Semakin ancur dandanannya, semakin rusak properti, semakin dahsyat lah tawa penonton. Tidak ada yang salah, itulah fenomena yang terjadi di Indonesia.
Sekarang mari kita tengok komedian-komedian barat dan metode 'melawak'nya..Di sana ada istilah 'Standup Comedian' yang mungkin terdengar asing di telinga orang indonesia. Saya kutip lagi ya dari tante wiki..
"Stand-up comedy is a style of comedy where a comedian performs for a live audience, usually speaking directly to them. It is usually performed by a single comedian with the aid of a microphone, either hand-held or mounted on a stand. The performer is known as a stand-up comic, stand-up comedian or simply a stand-up."
ini Jerry Seinfeld
nah kalo yang ini ngerti lah ya, kalo saya artiin takut salah, inggris saya pas-pasan juga sebenernya :P. Jadi gitu, di 'sana' untuk bikin ketawa penonton ga usah pake acara dandan berlebihan, ga usah pake acara dorong-dorongan, jitak-jitakan, siram-siraman, ato apapunlah yang menurut anda lucu. Sebut aja standup comedian yang cukup termahsyur seperti Bill Cosby, Woody Allen, Whoopi Goldberg, Steve Martin, Jerry Seinfeld, ato yang baru saya liat kemaren-kemaren, Ahmed Ahmed, mereka cukup bermodalkan mikrofon saja dan -ini yang orang indonesia sering kesampingkan- otak yang penuh dengan pengetahuan dan informasi terapdet. Itulah metode melawaknya, mereka cenderung -istilah saya nih- meng-otak kanan-kan otak kiri mereka..pasti bingung lagih..gini deh, lawakan-lawakan mereka cenderung mengharuskan audience berfikir untuk mencerna apa yang dimaksud oleh si komedian, dan itu tidak mudah. Apa yang ingin disampaikan oleh si komedian harus diserap dengan sempurna oleh audiens. Hal ini membutuhkan daya serap yang tinggi dari otak kiri untuk mencerna informasi dan mengolahnya menjadi sebuah karya seni dalam bentuk lelucon yang dilakukan oleh otak kanan..-edaaann sotoy berat-
Intinya gitulah ya ngerti kan bedanya lawakan indonesia sama barat.
nah pertanyaannya sekarang, kenapa orang Indonesia ga ada yang ngelawak kaya orang barat? bukan berarti ga ada yang bisa. BISA!! Apa sih yang kurang dari negara kita tercinta ini?
mungkin lebih tepat kalo kita bilang 'ga ada yang mau nonton'. Yup, balik lagi ke fenomena yang saya bilang tadi diatas, penonton indonesia cenderung mentertawakan apa yang menjadi kelemahan dan penderitaan orang lain. Dan inilah yang diendus oleh para pelaku lawak tanah air, mereka menganggap untuk ngelawak ga perlu pake otak, cukup dandan aneh-aneh aja dan ngomong di gagap-gagapin, kelakuan di idiot-idiotin, tampang di bencong-bencongin dikit trus ledek-ledekin lawan maen..jadi deh penonton ngakak setengah mati. Akibatnya apa, orang-orang mikir kalo ngelawak ga perlu pake otak, ga perlu sekolah tinggi-tinggi.
emang ga perlu sekolah tinggi-tinggi, tapi ga usah goblok juga. :D
jadi gimana dong?
gimana apanya?
ya ujungnya?maksud dari tulisan ini.
ooh ujungnya..hmm jadi pusing.
intinya sih ga ada yang salah dari dunia lawak negeri kita ini. Tapi ya mbok coba deh pikir lagi, katanya kita harus dapat membekali diri di era globalisasi ini, dimana kita harus belajar dari negara maju untuk dapat memajukan negara kita yang masih berkembang ini. Gak terkecuali dengan dunia lawak. Ya memang ga bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi seluruh masyarakat juga harus dapat berpikir dengan lebih bijak dan mencerna apa yang baik dan apa yang kurang baik, bagi negara dan diri mereka masing-masing khususnya. Ga semua yang berasal dari barat jelek-jelek kok, dan ga semua yang ada di dalam negeri bagus untuk perkembangan negara ini..
ambil idenya, ambil konsepnya, dan aplikasikan dengan gaya kita sendiri, pokonya Indonesia tuh negara paling juara di seluruh dunia deh, suer!!!
sekali lagi..penting ga sih postingan ini?
heheh..
Coba deh anda perhatiin lelucon yang dibikin sama olga, sule, aming, dan komedian-komedian lain yang lagi naek daun sekarang ini. Perhatiin juga lelucon-lelucon klasik yang dibikin sama srimulat, ato sebut saja komedian-komedian yang mencoba peruntungannya lewat audisi pelawak di salah satu televisi swasta di tanah air ini.
Sebagian besar komedian tanah air (sebagian besar, bukan seluruhnya ya) cenderung melakukan pendekatan slapstick dalam penampilannya untuk mengundang tawa penonton. Seperti dikutip dari tante Wikipedia,
"Slapstick is a type of comedy involving exaggerated extreme physical violence or activities which exceed the boundaries of common sense and sometimes includes ironic situations, such as a character being hit in the face with a heavy frying pan or running into a brick wall, or going mad while searching for something when it was really right next to where that person was originally sitting. These hyperbolic depictions are often found in children's cartoons (such as Tom and Jerry, Road Runner...), and light film comedies aimed at younger audiences. Though the term is often used pejoratively, the performance of slapstick comedy requires exquisite timing and skillful execution."
aming
pusing bacanya? singkatnya gini deh, slapstick ini adalah sebuah jenis komedi yang memperlihatkan aktivitas-aktivitas fisik ekstrim yang cenderung berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh, aming dandan ala wanita secara berlebihan, yang sebenernya wanita asli sekalipun ga mungkin berdandan dan bertingkah laku seperti itu, trus sule, olga dan rekan-rekannya, mencoba membuat lelucon dengan ngancurin properti syuting -yang terbuat dari styrofoam tentunya- dengan melakukan aktifitas fisik, seperti memukul, mendorong, menyiram, dan lainnya. Hal itu ekstrim menurut saya pribadi. Tetapi hey, hal-hal seperti itulah yang dicari oleh penonton saat ini. Semakin ancur dandanannya, semakin rusak properti, semakin dahsyat lah tawa penonton. Tidak ada yang salah, itulah fenomena yang terjadi di Indonesia.
Sekarang mari kita tengok komedian-komedian barat dan metode 'melawak'nya..Di sana ada istilah 'Standup Comedian' yang mungkin terdengar asing di telinga orang indonesia. Saya kutip lagi ya dari tante wiki..
"Stand-up comedy is a style of comedy where a comedian performs for a live audience, usually speaking directly to them. It is usually performed by a single comedian with the aid of a microphone, either hand-held or mounted on a stand. The performer is known as a stand-up comic, stand-up comedian or simply a stand-up."
ini Jerry Seinfeld
nah kalo yang ini ngerti lah ya, kalo saya artiin takut salah, inggris saya pas-pasan juga sebenernya :P. Jadi gitu, di 'sana' untuk bikin ketawa penonton ga usah pake acara dandan berlebihan, ga usah pake acara dorong-dorongan, jitak-jitakan, siram-siraman, ato apapunlah yang menurut anda lucu. Sebut aja standup comedian yang cukup termahsyur seperti Bill Cosby, Woody Allen, Whoopi Goldberg, Steve Martin, Jerry Seinfeld, ato yang baru saya liat kemaren-kemaren, Ahmed Ahmed, mereka cukup bermodalkan mikrofon saja dan -ini yang orang indonesia sering kesampingkan- otak yang penuh dengan pengetahuan dan informasi terapdet. Itulah metode melawaknya, mereka cenderung -istilah saya nih- meng-otak kanan-kan otak kiri mereka..pasti bingung lagih..gini deh, lawakan-lawakan mereka cenderung mengharuskan audience berfikir untuk mencerna apa yang dimaksud oleh si komedian, dan itu tidak mudah. Apa yang ingin disampaikan oleh si komedian harus diserap dengan sempurna oleh audiens. Hal ini membutuhkan daya serap yang tinggi dari otak kiri untuk mencerna informasi dan mengolahnya menjadi sebuah karya seni dalam bentuk lelucon yang dilakukan oleh otak kanan..-edaaann sotoy berat-
Intinya gitulah ya ngerti kan bedanya lawakan indonesia sama barat.
nah pertanyaannya sekarang, kenapa orang Indonesia ga ada yang ngelawak kaya orang barat? bukan berarti ga ada yang bisa. BISA!! Apa sih yang kurang dari negara kita tercinta ini?
mungkin lebih tepat kalo kita bilang 'ga ada yang mau nonton'. Yup, balik lagi ke fenomena yang saya bilang tadi diatas, penonton indonesia cenderung mentertawakan apa yang menjadi kelemahan dan penderitaan orang lain. Dan inilah yang diendus oleh para pelaku lawak tanah air, mereka menganggap untuk ngelawak ga perlu pake otak, cukup dandan aneh-aneh aja dan ngomong di gagap-gagapin, kelakuan di idiot-idiotin, tampang di bencong-bencongin dikit trus ledek-ledekin lawan maen..jadi deh penonton ngakak setengah mati. Akibatnya apa, orang-orang mikir kalo ngelawak ga perlu pake otak, ga perlu sekolah tinggi-tinggi.
emang ga perlu sekolah tinggi-tinggi, tapi ga usah goblok juga. :D
jadi gimana dong?
gimana apanya?
ya ujungnya?maksud dari tulisan ini.
ooh ujungnya..hmm jadi pusing.
intinya sih ga ada yang salah dari dunia lawak negeri kita ini. Tapi ya mbok coba deh pikir lagi, katanya kita harus dapat membekali diri di era globalisasi ini, dimana kita harus belajar dari negara maju untuk dapat memajukan negara kita yang masih berkembang ini. Gak terkecuali dengan dunia lawak. Ya memang ga bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi seluruh masyarakat juga harus dapat berpikir dengan lebih bijak dan mencerna apa yang baik dan apa yang kurang baik, bagi negara dan diri mereka masing-masing khususnya. Ga semua yang berasal dari barat jelek-jelek kok, dan ga semua yang ada di dalam negeri bagus untuk perkembangan negara ini..
ambil idenya, ambil konsepnya, dan aplikasikan dengan gaya kita sendiri, pokonya Indonesia tuh negara paling juara di seluruh dunia deh, suer!!!
sekali lagi..penting ga sih postingan ini?
heheh..
June 06, 2009
The End
Bingung kah dengan judul di atas? Yang bisa bahasa inggris pasti tau lah, tamat alias selesai alias udahan alias abis alias beres atau apapun lah anda menyebutnya. Trus, mau cerita tentang apa dong? Saya mau crita tentang Oleo, trio yang selama ini saya gawangi..tampaknya akan segera bubar..haaaaaaahahahahahaaaa..*kok ketawa..* -iya saya juga bingung-.
Jazz break revival XII yang diselenggarakan oleh Klab Jazz di Bumi Sangkuriang hari rabu kemaren tampaknya menjadi gig terakhir dari Oleo..sedih emang, mengingat band ini adalah salah satu wadah saya untuk latian dan mendalami jazz dengan lebih baik. Tampaknya saya harus melupakan beberapa kenangan indah sama band ini, yang suka latian di tempat saya ngajar, bikin berisik orang2 yang lagi les, makan baso bareng, ngomongin b**kep sama si icha -hahahahaha...-, ngulik2 lagu kriting yang bikin stres sendiri, sampe manggung2 di acara free jazz (jazz ga dibayar) dengan sepenuh hati...oooo I miss those moments..:(
Oke jadi critanya gini, kebetulan pas event kemaren itu kita maen di penghujung acara. Pas lagi prepare di panggung, Icha sang drummer mau ngomong sepatah dua patah tiga patah empat patah kata sama audience..saya kira mau ngomong apaan, basa basi mungkin ya. Ga diduga sama sekali, ternyata dia mau ngucapin salam perpisahan sama klab jazz dan sama oleo itu sendiri..sakit...SAKIT!! sakit jiwa tu orang..masa mau pamitan ngomongnya di panggung? gelo banget lah..kita aja yang sama2 member oleo ga tau menahu tentang rencananya buat cabut. Alhasil pernyataan si icha sebelum naek panggung itu bikin kita ga konsen maenin lagu2 yang emang rada keriting..gig terakhir yang kurang berkesan saya pikir...
Pas turun panggung, baru saya sama nanet ngomong ke icha, kenapa, dan apa alesannya. Intinya sih, dia mau serius di industri dulu, kebetulan dia punya band rock yang lagi jalan dan progressnya udah lumayan. ada lagi sih beberapa alesan lainnya yang akan terlalu panjang kalo saya tulis disini.
Tapi dari situ, saya bisa nangkep sesuatu. Ya icha mau serius berkarir di musik mengingat usianya yang udah ga muda lagi -kaya kita2- dan tuntutan untuk terus nyari duit. Itu sih yang saya tangkep, lagian kalo maen jazz sendiri, udah susah, maeninnya cape, kaya ngitung rumus fisika, ga dibayar pula. ya saya sih memaklumi dan menghormati keputusan dia. tapi yang ga bisa saya terima, caranya ngomong, kenapa harus di atas panggung..itu malah bikin kesan terakhir yang kurang baik sama kita.
Anyway, sekarang saya oficially bandless..hehe. Si nanet tampak agak stress dan terpukul kemaren pas denger keputusannya icha. Besoknya saya ngomong sama nanet, 'gapapa net, yang kaya gini sih biasa, udah kamu bikin proyek baru aja, konsepnya dari kamu, nanti saya bantuin'. Ya rencananya mau bikin Nanet Ken Trio dengan konsep yang kayaknya bakalan jauh beda dengan Oleo. Tapi entah terealisasi ato engga..
Dan saya? thank god kemaren2 saya baru bikin side project bareng Tesla dan Edo. Yaa walaupun hanya berupa project biasa aja, tapi minimal project ini bisa mengobati kerinduan saya untuk bermain jazz..Selain itu, mungkin dengan denger dan liat temen2 maen jazz, plus ngumpul2 sama anak2 klab jazz, itu udah bisa jadi obat..ya gak..hahaha
Ya udahlah, toh hal-hal seperti ini biasa terjadi, apalagi untuk sebuah band jazz. Akhirnya, untuk Nanet dan Sepsa, makasih udah berjuang bareng selama kurang lebih 2 tahun ini, yang bikin kita bisa maen di java jazz 2 kali, kenal sama temen-temen musisi jazz bandung dan jakarta, dan untuk pengalaman2nya yang (mudah2an) bikin kita (saya khususnya) tambah mantap dan matang dalam memainkan musik jazz. Kalian irreplaceable deh..juara!! semoga sukses ya!!
Jazz break revival XII yang diselenggarakan oleh Klab Jazz di Bumi Sangkuriang hari rabu kemaren tampaknya menjadi gig terakhir dari Oleo..sedih emang, mengingat band ini adalah salah satu wadah saya untuk latian dan mendalami jazz dengan lebih baik. Tampaknya saya harus melupakan beberapa kenangan indah sama band ini, yang suka latian di tempat saya ngajar, bikin berisik orang2 yang lagi les, makan baso bareng, ngomongin b**kep sama si icha -hahahahaha...-, ngulik2 lagu kriting yang bikin stres sendiri, sampe manggung2 di acara free jazz (jazz ga dibayar) dengan sepenuh hati...oooo I miss those moments..:(
Oke jadi critanya gini, kebetulan pas event kemaren itu kita maen di penghujung acara. Pas lagi prepare di panggung, Icha sang drummer mau ngomong sepatah dua patah tiga patah empat patah kata sama audience..saya kira mau ngomong apaan, basa basi mungkin ya. Ga diduga sama sekali, ternyata dia mau ngucapin salam perpisahan sama klab jazz dan sama oleo itu sendiri..sakit...SAKIT!! sakit jiwa tu orang..masa mau pamitan ngomongnya di panggung? gelo banget lah..kita aja yang sama2 member oleo ga tau menahu tentang rencananya buat cabut. Alhasil pernyataan si icha sebelum naek panggung itu bikin kita ga konsen maenin lagu2 yang emang rada keriting..gig terakhir yang kurang berkesan saya pikir...
Pas turun panggung, baru saya sama nanet ngomong ke icha, kenapa, dan apa alesannya. Intinya sih, dia mau serius di industri dulu, kebetulan dia punya band rock yang lagi jalan dan progressnya udah lumayan. ada lagi sih beberapa alesan lainnya yang akan terlalu panjang kalo saya tulis disini.
Tapi dari situ, saya bisa nangkep sesuatu. Ya icha mau serius berkarir di musik mengingat usianya yang udah ga muda lagi -kaya kita2- dan tuntutan untuk terus nyari duit. Itu sih yang saya tangkep, lagian kalo maen jazz sendiri, udah susah, maeninnya cape, kaya ngitung rumus fisika, ga dibayar pula. ya saya sih memaklumi dan menghormati keputusan dia. tapi yang ga bisa saya terima, caranya ngomong, kenapa harus di atas panggung..itu malah bikin kesan terakhir yang kurang baik sama kita.
Anyway, sekarang saya oficially bandless..hehe. Si nanet tampak agak stress dan terpukul kemaren pas denger keputusannya icha. Besoknya saya ngomong sama nanet, 'gapapa net, yang kaya gini sih biasa, udah kamu bikin proyek baru aja, konsepnya dari kamu, nanti saya bantuin'. Ya rencananya mau bikin Nanet Ken Trio dengan konsep yang kayaknya bakalan jauh beda dengan Oleo. Tapi entah terealisasi ato engga..
Dan saya? thank god kemaren2 saya baru bikin side project bareng Tesla dan Edo. Yaa walaupun hanya berupa project biasa aja, tapi minimal project ini bisa mengobati kerinduan saya untuk bermain jazz..Selain itu, mungkin dengan denger dan liat temen2 maen jazz, plus ngumpul2 sama anak2 klab jazz, itu udah bisa jadi obat..ya gak..hahaha
Ya udahlah, toh hal-hal seperti ini biasa terjadi, apalagi untuk sebuah band jazz. Akhirnya, untuk Nanet dan Sepsa, makasih udah berjuang bareng selama kurang lebih 2 tahun ini, yang bikin kita bisa maen di java jazz 2 kali, kenal sama temen-temen musisi jazz bandung dan jakarta, dan untuk pengalaman2nya yang (mudah2an) bikin kita (saya khususnya) tambah mantap dan matang dalam memainkan musik jazz. Kalian irreplaceable deh..juara!! semoga sukses ya!!
April 30, 2009
mendekati...mendekati
saya lg insomnia nih. Aneh ya, kalo diem di kamar sendiri kok mendadak insomnia itu dateng..untung ada MU vs Arsenal..megang siapa? MU!! for sure..gila, MU adalah tim panutan saya sejak duduk di bangku smp. Walaupun ampir semua pemain bintangnya udah pada ga ada, entah pensiun ato hengkang, tapi tetep, MU tetep nomer satu di hati saya hahaha...entahlah, mungkin kalo sir Alex udah mundur, mungkin saya harus mempertimbangkan untuk cari tim pujaan yang baru.
OOOkey...saat ini semua mata kuliah saya udah beres, ga ada lagi perkuliahan, artinya tesis menunggu di depan mata, dan perjalanan saya meraih gelar master udah tinggal selangkah lagi..Tapi, masih ada ganjelan di hati ini. Gini lo, motivasi saya ngambil MM tuh sebenernya apa ya? oke, jauh di lubuk hati yang terdalam, yang pertama mungkin saya gamau kerja dulu, berhubung saya lulus kecepetan, jadilah saya ngambil program ini. Kedua, sy pengen jadi dosen..hahaha beneran loh, kayanya dunia ngajar-mengajar udah jadi bagian dari hidup saya. trus, setelah lulus nanti, apa mau jadi dosen? hmmm...
sbenernya saya punya beberapa prediksi selepas saya mengantongi gelar master ini..Pertama, saya jadi dosen dengan pertimbangan saya masih punya waktu luang untuk ngeband dan ngajar musik. yup, musik ga bisa dipisahin dari diri saya. yang kedua, saya kerja di perusahaan (yg bonafid tentunya-saya gamau kerja di perusahaan asal2an) dengan konsekuensi ga bisa lagi ngeband dan ngajar musik. pure kerja!!(entahlah, apakah saya bisa tahan dengan kehidupan seperti itu)..ketiga, saya cabut keluar negri, kerja disana, kawin, cari sponsor, langsung ambil PhD..balik ksini, tinggal nunggu panggilan..(damn, saya pgn bgt ambil opsi yg ketiga).
tapi ya, ga ada yg bisa kita lakukan selain terus berusaha, mengingat ga ada yang tau bakalan jadi apa kita 3 ato 4 tahun dari sekarang..yang pasti, saya ngejalanin kuliah dengan sepenuh hati, ngeband dengan sepenuh jiwa, dan ngajar musik dengan sepenuh hasrat..ga ada satu, hidup saya bakalan timpang, ga seimbang, ga enak, gak nyaman. dan sayapun berharap, kelak nanti semua yang saya lakukan saat ini dapat berguna untuk kehidupan saya selanjutnya..keren kan, Dosen PhD sekaligus konsultan manajemen yang punya band jazz dan aktif ngajar electric bass..oooohh what a life..
OOOkey...saat ini semua mata kuliah saya udah beres, ga ada lagi perkuliahan, artinya tesis menunggu di depan mata, dan perjalanan saya meraih gelar master udah tinggal selangkah lagi..Tapi, masih ada ganjelan di hati ini. Gini lo, motivasi saya ngambil MM tuh sebenernya apa ya? oke, jauh di lubuk hati yang terdalam, yang pertama mungkin saya gamau kerja dulu, berhubung saya lulus kecepetan, jadilah saya ngambil program ini. Kedua, sy pengen jadi dosen..hahaha beneran loh, kayanya dunia ngajar-mengajar udah jadi bagian dari hidup saya. trus, setelah lulus nanti, apa mau jadi dosen? hmmm...
sbenernya saya punya beberapa prediksi selepas saya mengantongi gelar master ini..Pertama, saya jadi dosen dengan pertimbangan saya masih punya waktu luang untuk ngeband dan ngajar musik. yup, musik ga bisa dipisahin dari diri saya. yang kedua, saya kerja di perusahaan (yg bonafid tentunya-saya gamau kerja di perusahaan asal2an) dengan konsekuensi ga bisa lagi ngeband dan ngajar musik. pure kerja!!(entahlah, apakah saya bisa tahan dengan kehidupan seperti itu)..ketiga, saya cabut keluar negri, kerja disana, kawin, cari sponsor, langsung ambil PhD..balik ksini, tinggal nunggu panggilan..(damn, saya pgn bgt ambil opsi yg ketiga).
tapi ya, ga ada yg bisa kita lakukan selain terus berusaha, mengingat ga ada yang tau bakalan jadi apa kita 3 ato 4 tahun dari sekarang..yang pasti, saya ngejalanin kuliah dengan sepenuh hati, ngeband dengan sepenuh jiwa, dan ngajar musik dengan sepenuh hasrat..ga ada satu, hidup saya bakalan timpang, ga seimbang, ga enak, gak nyaman. dan sayapun berharap, kelak nanti semua yang saya lakukan saat ini dapat berguna untuk kehidupan saya selanjutnya..keren kan, Dosen PhD sekaligus konsultan manajemen yang punya band jazz dan aktif ngajar electric bass..oooohh what a life..
April 06, 2009
Sedikit java jazz, kuliah, tugas, dan dosen..
Eh saya lupa prasaan blom posting cerita2 waktu di java jazz kmaren ya. Ah sudahlah, lagian ga ada yg perlu diceritain lagi selain suasana Pestipal Jes yang kaya pasar ikan...Seriously, gak nyaman banget ada disana lama2. Si ima aja sampe ampir pingsan pas nonton Brian McKnight -entah mo pingsan krn bau ketek gw ato emang kelaperan- sebelum akhirnya kita keluar nyari makan. Gak kaya taun kmaren, perhelatan Jazz Internasional tahun ini kurang enak buat dinikmatin mereka para penikmat jazz 'beneran'. Kenapa coba, semakin banyak aja grup2 pop yang menyebut diri mereka sebagai musisi jazz, padahal sebenernya musik yang dimaenin gak ada jazz-nya sama sekali..fenomena macam apa ini. Tapihey, ini bisnis bung, dan Peter F. Gontha adalah businessman sejati, doi tau aja mana yang bakalan mendatangkan duit..Yaaa menurut saya sih yang kaga gitu ngarti jess, aturan nama acaranya dirubah aja jadi JAKARTA INTERNATIONAL JAVA NOT TOO JAZZ OR YOU CAN CALL IT SEMI JAZZ OR POP JAZZ OR ONLY POP OR WHATEVER YOU WANT FESTIVAL. Jadi kan jelas..tul gak..tapi eniwei, ga bisa dipungkiri, acara tersebut menurut hemat saya sih surplus ratusan juta...iyalah, setengah penduduk Jakarta tumplek ke satu tempat yang sama, gimana gak untung..
dah ah sekarang ngomongin kuliah...Gila, minggu2 trakhir ini jadwal kuliah mulai gak beres, dosennya ke luar negri lah, dosennya sibuk nguji lah, jadwalnya bentrok lah, mahasiswanya males lah -yg trakhir gak masuk itungan deng- dan berbagai masalah lain yang harusnya gak perlu terjadi di kampus sekelas MM Unpad. Tapi ada satu uneg2 saya yang harus saya keluarin SEKARANG JUGA!!!
alkisah ada seorang dosen, PhD, dari Aussie, masih muda, IDEALIS, EGOIS!!!gak perlu lah saya sebutin nama, males banget saya nginget2 namanya juga. Dia adalah salah satu dosen yang punya hobi unik, mindah2 jadwal kuliah seenak udel bodongnya sendiri, jarang masuk karena kesibukannya yg super padat -kayaknya-, dan hobi ngasih tugas yang bisa bikin mahasiswa nungging 3 hari 3 malem..Oke, saya akui, dia adalah salah satu dosen terbaik yang dimiliki oleh MM, cara ngajarnya enak banget, dan cerdas. Jaminan mutu deh. Sebenernya sih ga ada masalah dengan tugas2 dan materi yang diberikan sama mahasiswa. tapi yang jadi masalah adalah CARANYA!!!
contoh, dia minta perubahan jadwal secara permanen sama mahasiwa..Jelas mahasiswa nolak dong, selain karena punya kesibukan laen, juga kita lebih ngehargain jadwal yang udah ditetapin sama MM...trus sekalinya masuk, pasti ngasih tugas yang -astaghfirullahalazim- banyak banget, dengan tenggat waktu yang singkat...kita sama sekali gak keberatan dengan tugas tersebut, ASALKAN waktu yang diberikan juga cukup memungkinkan...contoh lagi, beberapa waktu yang lalu kita disuruh bikin tugas yang mengharuskan kita melakukan survey ke perusahaan, dengan tenggat waktu yang sempit. singkatnya, bereslah tugas itu, walaupun beberapa datanya fiktif -iyalah, waktunya bung!!!- terus dia minta kuliah tambahan untuk mengganti akumulasi bolos dia..akhirnya kita korbanin deh waktu liburan kita. Pas 2 pertemuan terakhir, tanpa disangka dia ngasih tugas lagi yang LEBIH rumit dari yang kemaren,, padahal tugas yang baru kita kerjain BELUM dibahas sama sekali. dan tugas yang baru mengharuskan kami untuk menganalisis 3 perusahaan, melakukan survey, sampai mengolah data dalam waktu 4 hari!!!bayangin, minta surat pengantar aja butuh waktu 2 hari, belom birokrasi ke perusahaannya...parahnya lagi, dia enak aja gitu ngasih handout sebagai penuntun dalam pembuatan tugasnya TERLAMBAT, sehingga kita cuma punya waktu 2 hari buat ngerjainnya...
mau gamau anak2 bikin datanya lagi2 FIKTIF...inilah yang mau saya sampaikan. dia selalu menekankan, dalam melakukan penelitian hendaknya datanya riil, jangan asal2an..HELLO????? gimana mau riil kalo waktu yang dikasih pendek banget? gak mungkin banget!!! Akhirnya point-nya jadi gak dapet kan? apa yang dia mau buat mahasiswa ga bisa didapetin mahasiwa...totally pointles!!! tapi walaupun gitu saya nyoba untuk ga benci sama dia, soalnya saya punya pengalaman, waktu S1 saya pernah benci banget sama salah satu dosen, entah kenapa saya tiba2 dapet C, padahal saya ngerasa yakin banget bisa ngerjain Ujian, tugas2 dan absen full, lengkap!!! saya gamau pengalaman itu terulang lagi, jadi...yaaa gitulah..nikmatin aja..."oke, hari ini ada tugas apa lagi bu? apa? survey konsumen se jawa barat dalam waktu 2 hari? siaaaaapppppp...!!!!!"
dah ah sekarang ngomongin kuliah...Gila, minggu2 trakhir ini jadwal kuliah mulai gak beres, dosennya ke luar negri lah, dosennya sibuk nguji lah, jadwalnya bentrok lah, mahasiswanya males lah -yg trakhir gak masuk itungan deng- dan berbagai masalah lain yang harusnya gak perlu terjadi di kampus sekelas MM Unpad. Tapi ada satu uneg2 saya yang harus saya keluarin SEKARANG JUGA!!!
alkisah ada seorang dosen, PhD, dari Aussie, masih muda, IDEALIS, EGOIS!!!gak perlu lah saya sebutin nama, males banget saya nginget2 namanya juga. Dia adalah salah satu dosen yang punya hobi unik, mindah2 jadwal kuliah seenak udel bodongnya sendiri, jarang masuk karena kesibukannya yg super padat -kayaknya-, dan hobi ngasih tugas yang bisa bikin mahasiswa nungging 3 hari 3 malem..Oke, saya akui, dia adalah salah satu dosen terbaik yang dimiliki oleh MM, cara ngajarnya enak banget, dan cerdas. Jaminan mutu deh. Sebenernya sih ga ada masalah dengan tugas2 dan materi yang diberikan sama mahasiswa. tapi yang jadi masalah adalah CARANYA!!!
contoh, dia minta perubahan jadwal secara permanen sama mahasiwa..Jelas mahasiswa nolak dong, selain karena punya kesibukan laen, juga kita lebih ngehargain jadwal yang udah ditetapin sama MM...trus sekalinya masuk, pasti ngasih tugas yang -astaghfirullahalazim- banyak banget, dengan tenggat waktu yang singkat...kita sama sekali gak keberatan dengan tugas tersebut, ASALKAN waktu yang diberikan juga cukup memungkinkan...contoh lagi, beberapa waktu yang lalu kita disuruh bikin tugas yang mengharuskan kita melakukan survey ke perusahaan, dengan tenggat waktu yang sempit. singkatnya, bereslah tugas itu, walaupun beberapa datanya fiktif -iyalah, waktunya bung!!!- terus dia minta kuliah tambahan untuk mengganti akumulasi bolos dia..akhirnya kita korbanin deh waktu liburan kita. Pas 2 pertemuan terakhir, tanpa disangka dia ngasih tugas lagi yang LEBIH rumit dari yang kemaren,, padahal tugas yang baru kita kerjain BELUM dibahas sama sekali. dan tugas yang baru mengharuskan kami untuk menganalisis 3 perusahaan, melakukan survey, sampai mengolah data dalam waktu 4 hari!!!bayangin, minta surat pengantar aja butuh waktu 2 hari, belom birokrasi ke perusahaannya...parahnya lagi, dia enak aja gitu ngasih handout sebagai penuntun dalam pembuatan tugasnya TERLAMBAT, sehingga kita cuma punya waktu 2 hari buat ngerjainnya...
mau gamau anak2 bikin datanya lagi2 FIKTIF...inilah yang mau saya sampaikan. dia selalu menekankan, dalam melakukan penelitian hendaknya datanya riil, jangan asal2an..HELLO????? gimana mau riil kalo waktu yang dikasih pendek banget? gak mungkin banget!!! Akhirnya point-nya jadi gak dapet kan? apa yang dia mau buat mahasiswa ga bisa didapetin mahasiwa...totally pointles!!! tapi walaupun gitu saya nyoba untuk ga benci sama dia, soalnya saya punya pengalaman, waktu S1 saya pernah benci banget sama salah satu dosen, entah kenapa saya tiba2 dapet C, padahal saya ngerasa yakin banget bisa ngerjain Ujian, tugas2 dan absen full, lengkap!!! saya gamau pengalaman itu terulang lagi, jadi...yaaa gitulah..nikmatin aja..."oke, hari ini ada tugas apa lagi bu? apa? survey konsumen se jawa barat dalam waktu 2 hari? siaaaaapppppp...!!!!!"
February 24, 2009
Perbedaan approach contrabass vs electric bass
Tadi siang, karena nganggur, saya sempet browsing2, buat nyari senar contrabass yang terjangkau. Ga sengaja, saya masuk dalam sebuah forum yang ngebahas tentang bass, elektrik maupun contrabass. Lebih dalam, mereka lagi ngebahas tentang perbedaan approach yang musti diterapkan pada masing2 alat musik tersebut.
Oke, kita liat dari satu sisi dulu, sound. Dari segi sound ini udah jelas banget perbedaannya, contrabass yang notabene instrumen akustik, sangat mengandalkan tabung akustiknya untuk mempertegas sound yang dihasilkan dari getaran senarnya. Oleh karena itu, skill sang player sangat berpengaruh terhadap sound yang dihasilkan, seperti bagaimana caranya memetik ataupun melakukan fingering. Lagian, untuk dapetin tone yang enak di contrabass emang susah banget. Jadi si player emang harus lebih sabaarrr...
Untuk elektrik, sebagian besar karakter sound sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen elektronik yang melengkapi instrumen tersebut, seperti pickup, preamp. ataupun amplifier itu sendiri. Bukan berarti skill player ga pengaruh, hanya, upaya untuk menghasilkan sound yang baik tidak sesulit seperti apa yang harus diterapkan pada contrabass.
Sekarang approachnya. Jujur aja, saya belom mendapatkan pendidikan khusus (cailah, pendidikan...) mengenai approach ini. Emang sih maeninnya beda sama elektrik, tapi, kalo untuk ngejelasinnya, susah, harus dicoba sndiri. Tapi singkatnya gini, kalo blom ngrasa enak maenin contrabass, brarti approach nya masih salah..kaliii..hahaha...
tapi ada satu pro dan kontra disini, dimana ada seorang bassist mahadahsyat seperti john patitucci yang katanya ga bisa dibilang jago, karena approachnya salah dalam memainkan si contra, katanya maen contrabassnya terlalu ke-elektrik2-an..trus saya berpikir...hey, bukankah yang maen musik dia? knapa orang2 malah sewot ngomentarin tekniknya? apa yang salah coba? kalo contranya ga bunyi, misalnya, ato nada2nya sumbang, ato maeninnya dengan cara ditiup, yaaaa itu baru salahh. tapi selama doi bersuara dengan baik, no matter dia maenin mau pake tangan, mau pake approach elektrik, mo pake kaki, mo digebukin, menurut saya sih oke2 aja..(pemikiran kelas kambing dari mahasiswa kurang kerjaan).
Mungkin kita harus berpikiran lebih terbuka sekarang. Dunia ini berkembang, lingkugan ini dinamis, begitu juga dengan musik, instrumen, dan segala tetek bengeknya. Biarin aja orang mo ngomong apa, yang penting kita nyaman dengan apa yang kita lakukan sekarang. Dengan catatan, kuasailah konsep dasar dari apa yang anda kerjakan, dan lakukanlah dengan penuh tanggung jawab..
Kalo ga ada orang2 seperti patitucci, brian bromberg, stanley clarke, dan basis2 'sakit' lainnya mungkin dunia perbass-betotan akan terasa membosankan..hmmm...mungkin besok saya mau maenin contrabass saya dengan sedikit approach dari permainan futsal...siapa tau ngetrend...who knows?
Oke, kita liat dari satu sisi dulu, sound. Dari segi sound ini udah jelas banget perbedaannya, contrabass yang notabene instrumen akustik, sangat mengandalkan tabung akustiknya untuk mempertegas sound yang dihasilkan dari getaran senarnya. Oleh karena itu, skill sang player sangat berpengaruh terhadap sound yang dihasilkan, seperti bagaimana caranya memetik ataupun melakukan fingering. Lagian, untuk dapetin tone yang enak di contrabass emang susah banget. Jadi si player emang harus lebih sabaarrr...
Untuk elektrik, sebagian besar karakter sound sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen elektronik yang melengkapi instrumen tersebut, seperti pickup, preamp. ataupun amplifier itu sendiri. Bukan berarti skill player ga pengaruh, hanya, upaya untuk menghasilkan sound yang baik tidak sesulit seperti apa yang harus diterapkan pada contrabass.
Sekarang approachnya. Jujur aja, saya belom mendapatkan pendidikan khusus (cailah, pendidikan...) mengenai approach ini. Emang sih maeninnya beda sama elektrik, tapi, kalo untuk ngejelasinnya, susah, harus dicoba sndiri. Tapi singkatnya gini, kalo blom ngrasa enak maenin contrabass, brarti approach nya masih salah..kaliii..hahaha...
tapi ada satu pro dan kontra disini, dimana ada seorang bassist mahadahsyat seperti john patitucci yang katanya ga bisa dibilang jago, karena approachnya salah dalam memainkan si contra, katanya maen contrabassnya terlalu ke-elektrik2-an..trus saya berpikir...hey, bukankah yang maen musik dia? knapa orang2 malah sewot ngomentarin tekniknya? apa yang salah coba? kalo contranya ga bunyi, misalnya, ato nada2nya sumbang, ato maeninnya dengan cara ditiup, yaaaa itu baru salahh. tapi selama doi bersuara dengan baik, no matter dia maenin mau pake tangan, mau pake approach elektrik, mo pake kaki, mo digebukin, menurut saya sih oke2 aja..(pemikiran kelas kambing dari mahasiswa kurang kerjaan).
Mungkin kita harus berpikiran lebih terbuka sekarang. Dunia ini berkembang, lingkugan ini dinamis, begitu juga dengan musik, instrumen, dan segala tetek bengeknya. Biarin aja orang mo ngomong apa, yang penting kita nyaman dengan apa yang kita lakukan sekarang. Dengan catatan, kuasailah konsep dasar dari apa yang anda kerjakan, dan lakukanlah dengan penuh tanggung jawab..
Kalo ga ada orang2 seperti patitucci, brian bromberg, stanley clarke, dan basis2 'sakit' lainnya mungkin dunia perbass-betotan akan terasa membosankan..hmmm...mungkin besok saya mau maenin contrabass saya dengan sedikit approach dari permainan futsal...siapa tau ngetrend...who knows?
February 20, 2009
Contra contra contra
Cihuy beberapa minggu yang lalu saya baru beli contrabass..Apa itu?
hmmm banyak yang bilang upright bass, acoustic bass, ato bahasa paling kampungnya bas betot..ya itulah, obsesi terpendam saya akhirnya terwujud..yihaa..
Sebenernya ini doktrin dari anak2 oleo sndiri..si nanet dan icha tiap ketemu pasti deh, dengan semangat 45 ngomporin.."ayo dong lang, beli contra, biar kaya patitucci...".bahhh patitucci? dia sih bukan manusia..contrabass bisa diacak2 gitu..
ternyata emang teknik fingeringnya bener2 beda sama maen elektrik, walaupun fretless sekalipun. Jadilah saya latian lagi dari awal. memang penuh perjuangan maeninnya, tapi satu hal yang bisa saya dapet dari blajar contra, SERU!! sumpah, seru banget, sensasinya beda dari maen elektrik (cieh..sensasi?kaya stensilan bahasa gw).
Saat ini si contra lg disetting sama ammy, pemain biolanya 4 peniti. Yang ngasih rekomendasi Rudy Aru, guru saya skaligus Contrabassistnya 4 peniti. tapi sampe skarang blom beres, katanya sih besok siang baru beres. yasudlah, yang penting bisa layak pakai. Soalnya pas pertama kali saya bawa kerumah, bener2 susah maeninnya, jarak antara senar dan fretboardnya bener2 tinggi banget. Alhasil maeninnya harus penuh perjuangan..hahah.
Pelajaran kedua yang saya dapet dari punya contrabass, adalah REPOT dan COSTNYA GA MAEN MAEN!!!gila ga, saya bawa2 contra udah kaya nggendong anak SMA, masalahnya ga punya kereta dorongnya. blom lagi kalo mau manggung, kudu make taksi, dan sungguh sulit untuk masukin contra ke dalem taksi. SUSAH!!mau pake motor?gokil, mo ditaro dimana bas betot segede gaban bgitu?
Berhubung bass akustik, otomatis dia perlu perangkat tambahan untuk ngubah getaran senar jadi sinyal elektrik biar bisa feeding ke ampli..dan..untuk menghasilkan sinyal tersebut diperlukanlah sebuah contrabass pickup.harganya? paling murah 2 juta perak.damn...!!!!harus nabung lagih!!trus, berhubung senarnya aga jelek, kayanya harus ganti senar juga. dan harganya...800 ribu satu set!!itupun yang paling murah!!!aaaarrghhhh sesek napas...!!!
eniwei, walaupun biaya perawatan dan operasionalnya selangit (bwt gue), tapi saya akan terus berjuang!!!iyalah, ini bener2 obsesi saya dari dulu. Contrabassist!!woohoo...bentar lagi oleo punya seorang contrabassist nih..hehehehehe...
oya blom knalan yah sama si contra, potonya blom ada ni, tar secepatnya saya aplot deh..
hmmm banyak yang bilang upright bass, acoustic bass, ato bahasa paling kampungnya bas betot..ya itulah, obsesi terpendam saya akhirnya terwujud..yihaa..
Sebenernya ini doktrin dari anak2 oleo sndiri..si nanet dan icha tiap ketemu pasti deh, dengan semangat 45 ngomporin.."ayo dong lang, beli contra, biar kaya patitucci...".bahhh patitucci? dia sih bukan manusia..contrabass bisa diacak2 gitu..
ternyata emang teknik fingeringnya bener2 beda sama maen elektrik, walaupun fretless sekalipun. Jadilah saya latian lagi dari awal. memang penuh perjuangan maeninnya, tapi satu hal yang bisa saya dapet dari blajar contra, SERU!! sumpah, seru banget, sensasinya beda dari maen elektrik (cieh..sensasi?kaya stensilan bahasa gw).
Saat ini si contra lg disetting sama ammy, pemain biolanya 4 peniti. Yang ngasih rekomendasi Rudy Aru, guru saya skaligus Contrabassistnya 4 peniti. tapi sampe skarang blom beres, katanya sih besok siang baru beres. yasudlah, yang penting bisa layak pakai. Soalnya pas pertama kali saya bawa kerumah, bener2 susah maeninnya, jarak antara senar dan fretboardnya bener2 tinggi banget. Alhasil maeninnya harus penuh perjuangan..hahah.
Pelajaran kedua yang saya dapet dari punya contrabass, adalah REPOT dan COSTNYA GA MAEN MAEN!!!gila ga, saya bawa2 contra udah kaya nggendong anak SMA, masalahnya ga punya kereta dorongnya. blom lagi kalo mau manggung, kudu make taksi, dan sungguh sulit untuk masukin contra ke dalem taksi. SUSAH!!mau pake motor?gokil, mo ditaro dimana bas betot segede gaban bgitu?
Berhubung bass akustik, otomatis dia perlu perangkat tambahan untuk ngubah getaran senar jadi sinyal elektrik biar bisa feeding ke ampli..dan..untuk menghasilkan sinyal tersebut diperlukanlah sebuah contrabass pickup.harganya? paling murah 2 juta perak.damn...!!!!harus nabung lagih!!trus, berhubung senarnya aga jelek, kayanya harus ganti senar juga. dan harganya...800 ribu satu set!!itupun yang paling murah!!!aaaarrghhhh sesek napas...!!!
eniwei, walaupun biaya perawatan dan operasionalnya selangit (bwt gue), tapi saya akan terus berjuang!!!iyalah, ini bener2 obsesi saya dari dulu. Contrabassist!!woohoo...bentar lagi oleo punya seorang contrabassist nih..hehehehehe...
oya blom knalan yah sama si contra, potonya blom ada ni, tar secepatnya saya aplot deh..
February 03, 2009
Nyampahh
Duh ujan lagi. FYI saya skarang lg di perpus MM. Ngapain? Ngapain yah. Entahlah. Yang pasti td jam stengah 3an saya masuk ksini dengan semangat 45 mau ngerjain bab 2. Semangat!!Serius, semangat!!! Oke, pas masuk, segera ambil tempat, trus liat2 katalog tesis dan ngambil 3 judul dengan topik Customer Relationship Management. Udah dapet langsung saya garap dengan segera..2-3 lembar pertama masih cukup yahud, jari2 saya cukup lincah menari diatas keyboard laptop yang baru sembuh-tau ni tiba2 aja ga bisa ngedetect wireless, euh actually dia bisa ngedetect tapi ga bisa connect ke internet padahal jelas2 indikator wirelessnya menunjukkan bahwa koneksi internetnya udahaktif, pokonya gitudah. Abis lembar ketiga, godaan YM mulai manghantui. Si yuki malah ngajak ngobrol, belom lagi rasa ngantuk yang amat sangat bener2 ga bisa diajak kompromi.
Alhasil saya ketiduran dengan mulut terbuka dan 3 biji tesis berserakan diatas meja. Orang yg ngliat mungkin mikir gini kali yah, "ksian amat ni anak, mabok tesis..." What? mabok? baru 3 lembar gitu, mabok darimana? Mabok sayur asem iya, secara td siang saya makan sayur asem di cafe baru. Murah cing, makan nasi sayur telor bakwan plus aqua gelas cuman 6 rebu perak.
Akhirnya, disinilah saya...dmana? masih di perpus, nungguin ujan, mana bntaran lagi ngajar, ksian murid kalo ga dibimbing sang guru...hahay.
dah ah nyampahhhh nyampahhhh ga mutuuuuuuu
nb:hasil ketikan saya sudah mencapai 4 lembar..hohoho dan sekarang udah jam 6 kurang seperempat. Kapan brentinya ni ujan???
Alhasil saya ketiduran dengan mulut terbuka dan 3 biji tesis berserakan diatas meja. Orang yg ngliat mungkin mikir gini kali yah, "ksian amat ni anak, mabok tesis..." What? mabok? baru 3 lembar gitu, mabok darimana? Mabok sayur asem iya, secara td siang saya makan sayur asem di cafe baru. Murah cing, makan nasi sayur telor bakwan plus aqua gelas cuman 6 rebu perak.
Akhirnya, disinilah saya...dmana? masih di perpus, nungguin ujan, mana bntaran lagi ngajar, ksian murid kalo ga dibimbing sang guru...hahay.
dah ah nyampahhhh nyampahhhh ga mutuuuuuuu
nb:hasil ketikan saya sudah mencapai 4 lembar..hohoho dan sekarang udah jam 6 kurang seperempat. Kapan brentinya ni ujan???
January 19, 2009
Goodbye my Superstar...
Ada apa sih dengan bangsa ini, mentalnya ko bobrok semua. Engga pejabat engga orang kecil, maling semuanya..halah.. FYI, td sore saya baru kehilangan sepatu di mesjid kampus. Sial banget yah, niatnya mau ibadah eh malah apes ilang sepatu. Yasud lah emang bukan rejeki saya kali, heheh..
Jadi critanya gini, saya solat berdua sama iqbal di mesjid. kondisinya emang lagi kosong, soalnya udah jam 5, jd emang agak sepi. Anak2 kelas pagi pasti udah pada pulang, sedangkan kelas sore juga belom pada dateng. Solatlah saya berdua, selesai solat, saya liat di rak ko sepatu saya ga ada..hahahaaaaa ilang bo. Kurang ajar banget, maling ngerti juga yah mana spatu bagus dan mana spatu jelek..yang bikin kesel, tuh sepatu udah saya incer selama beberapa bulan di counter adidas, trus pas diskon, saya beli dengan sepenuh hati, walaupun turunnya ga terlalu jauh, tp namanya jatuh cinta..hahah. Oya, sepatu saya Adidas Superstar II Tlux warna coklat dengan aksen ungu...ciri2nya tali sepatu sebelah kanannya udah mau putus karena jatoh dari motor. baru saya pake sekitar 2 bulanan. modelnya gini nih...
Ya gitu aja postingan hari ini, heheh masih aga bete. Tp saya coba ikhlaskan sajaaa bagi si pengambil. Mudah2an sepatu itu lebih berguna untuk anda daripada dipake saya hahahaha.
Oya ada apa ya dengan hari senin, perasaan saya ko dapet sial mulu hari senin. Senin minggu lalu saya jatoh dari motor, sepatu, tas dan motor saya rusak. Dan senin minggu ini sepatu saya sukses digondol maling. Senin depan mudah2an ga terjadi apa-apa yah. doakan saja....
Jadi critanya gini, saya solat berdua sama iqbal di mesjid. kondisinya emang lagi kosong, soalnya udah jam 5, jd emang agak sepi. Anak2 kelas pagi pasti udah pada pulang, sedangkan kelas sore juga belom pada dateng. Solatlah saya berdua, selesai solat, saya liat di rak ko sepatu saya ga ada..hahahaaaaa ilang bo. Kurang ajar banget, maling ngerti juga yah mana spatu bagus dan mana spatu jelek..yang bikin kesel, tuh sepatu udah saya incer selama beberapa bulan di counter adidas, trus pas diskon, saya beli dengan sepenuh hati, walaupun turunnya ga terlalu jauh, tp namanya jatuh cinta..hahah. Oya, sepatu saya Adidas Superstar II Tlux warna coklat dengan aksen ungu...ciri2nya tali sepatu sebelah kanannya udah mau putus karena jatoh dari motor. baru saya pake sekitar 2 bulanan. modelnya gini nih...
Ya gitu aja postingan hari ini, heheh masih aga bete. Tp saya coba ikhlaskan sajaaa bagi si pengambil. Mudah2an sepatu itu lebih berguna untuk anda daripada dipake saya hahahaha.
Oya ada apa ya dengan hari senin, perasaan saya ko dapet sial mulu hari senin. Senin minggu lalu saya jatoh dari motor, sepatu, tas dan motor saya rusak. Dan senin minggu ini sepatu saya sukses digondol maling. Senin depan mudah2an ga terjadi apa-apa yah. doakan saja....
January 13, 2009
Lisung..What a cozy place
Kayanya udah cukup banyak blog yang ngasih review tentang tempat yang satu ini. Tapi biarkanlah, saya mau nulis lagiiii...walaupun mungkin ga selengkap postingan2 dari blog lain.
Tanggal 10 Januari kemaren, pacar saya (baca : ima) janji mau nraktir saya di tempat itu, yup, bertepatan sama ulang taunnya. Sebenernya saya mau dateng selepas maghrib, soalnya biar view kota bandung pada malam hari terlihat dengan jelas dan hmmmm...romantis...uhuyy...
Tempat ini sendiri cukup mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan roda empat ato dua. Kalo dari dago, kita tinggal naek terus ke atas dan ambil jalan menuju bukit dago. Karena minim petunjuk tentang tempat makan ini, anda bisa ikuti petunjuk yang menuju Neo Calista, Sierra ato Budapest. Lisung beberapa ratus meter lebih jauh dari tiga tempat tersebut, tetapi masih dalam satu ruas jalan yang sama.
Sayangnya, Lisung ga nerima reservasi untuk hari sabtu, kalo hari biasa sih nerima katanya. Takut rugi kali yah, gimana kalo yang reserve ga dateng..Gitu kali. Akhirnya demi keamanan dan kenyamanan saya dateng sekitar jam stengah 5 sore, sambil berharap Lisung belom dipenuhi oleh anak-anak gaul yang nongkrong kepagian..hihi. Oya, sekedar informasi, tempat ini buka dari jam 11 siang sampe jam 12 malem.
Begitu masuk, asikkk tempatnya masih kosong, hanya ada beberapa orang yang nongkrong. Tapi yang penting, tempat yang kita incar masih kosong!! Yup, sebuah sofa yang cozy berwarna merah dilengkapi oleh meja kayu pendek dan lebar ditambah view yang menyegarkan mata..bukan, bukan cewe2 pake bikini, view kota bandung yang dilihat dari tempat itu beneran deh enak banget, bikin adem..
view kota bandung dari salah satu sudut Lisung
Sore itu saya pesen Sop iga bakar sama minumnya apaan yah, lupa, namanya aneh, tp isinya pokonya blended coffee gitulah tambah susu tambah apa gitu pokonya wenak. Kalo si ima mesen sop buntut bakar sama apa ya, lupa juga namanya, tp dia lebih abstrak lagi, blended chocolate plus rum plus oreo plus astor plus laen2 dah... Oya, dua makanan di atas saya rekomendasikan kalo anda pengen tambahan ganjelan perut kalo lg ngopi2 tiba2 laper. Worthed lah buat harga 35 rebu dapet makanan enak plus tempat yang cozy dan view yang asoy.
Foto Ima yang lg kalap menyantap sop buntut bakar
Akhirnya setelah makanan dan minuman abis, nongkrong2 dikit, pulanglah kita selepas adzan maghrib. Saya sempet ambil gambar Ima dengan view kota bandung di waktu senja..hihihi (prasaan kbanyakan poto si ima. Eniwei, tempat ini cukup saya rekomendasikan kalo anda butuh tempat kongkow2 santai bareng temen, pacar ato keluarga. Asoy bo..
You-know-who dengan view bandung saat senja (iye, ga jelas viewnya)
Tanggal 10 Januari kemaren, pacar saya (baca : ima) janji mau nraktir saya di tempat itu, yup, bertepatan sama ulang taunnya. Sebenernya saya mau dateng selepas maghrib, soalnya biar view kota bandung pada malam hari terlihat dengan jelas dan hmmmm...romantis...uhuyy...
Tempat ini sendiri cukup mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan roda empat ato dua. Kalo dari dago, kita tinggal naek terus ke atas dan ambil jalan menuju bukit dago. Karena minim petunjuk tentang tempat makan ini, anda bisa ikuti petunjuk yang menuju Neo Calista, Sierra ato Budapest. Lisung beberapa ratus meter lebih jauh dari tiga tempat tersebut, tetapi masih dalam satu ruas jalan yang sama.
Sayangnya, Lisung ga nerima reservasi untuk hari sabtu, kalo hari biasa sih nerima katanya. Takut rugi kali yah, gimana kalo yang reserve ga dateng..Gitu kali. Akhirnya demi keamanan dan kenyamanan saya dateng sekitar jam stengah 5 sore, sambil berharap Lisung belom dipenuhi oleh anak-anak gaul yang nongkrong kepagian..hihi. Oya, sekedar informasi, tempat ini buka dari jam 11 siang sampe jam 12 malem.
Begitu masuk, asikkk tempatnya masih kosong, hanya ada beberapa orang yang nongkrong. Tapi yang penting, tempat yang kita incar masih kosong!! Yup, sebuah sofa yang cozy berwarna merah dilengkapi oleh meja kayu pendek dan lebar ditambah view yang menyegarkan mata..bukan, bukan cewe2 pake bikini, view kota bandung yang dilihat dari tempat itu beneran deh enak banget, bikin adem..
view kota bandung dari salah satu sudut Lisung
Sore itu saya pesen Sop iga bakar sama minumnya apaan yah, lupa, namanya aneh, tp isinya pokonya blended coffee gitulah tambah susu tambah apa gitu pokonya wenak. Kalo si ima mesen sop buntut bakar sama apa ya, lupa juga namanya, tp dia lebih abstrak lagi, blended chocolate plus rum plus oreo plus astor plus laen2 dah... Oya, dua makanan di atas saya rekomendasikan kalo anda pengen tambahan ganjelan perut kalo lg ngopi2 tiba2 laper. Worthed lah buat harga 35 rebu dapet makanan enak plus tempat yang cozy dan view yang asoy.
Foto Ima yang lg kalap menyantap sop buntut bakar
Akhirnya setelah makanan dan minuman abis, nongkrong2 dikit, pulanglah kita selepas adzan maghrib. Saya sempet ambil gambar Ima dengan view kota bandung di waktu senja..hihihi (prasaan kbanyakan poto si ima. Eniwei, tempat ini cukup saya rekomendasikan kalo anda butuh tempat kongkow2 santai bareng temen, pacar ato keluarga. Asoy bo..
You-know-who dengan view bandung saat senja (iye, ga jelas viewnya)
January 11, 2009
Ada "bassis autis" di Jazz Break Revival
Duh udah agak lama juga blog ini ga saya apdet. Kalo dibilang sibuk sih sebenernya engga, malah kemaren agak2 nganggur dikit sebelum dan setelah taun baru, liburan kuliah. Penyakit M kali ye..
Sip ah kali ini saya mau cerita pengalaman kemaren dateng ke acara Jazz Break Revival yang diadain Klab Jazz di Bumi Sangkuriang. Acara ini diadakan secara reguler sejak...kapan ya hehehe tau ah pokonya reguler deh. Malam itu seharusnya band saya Oleo maen, tapi dengan berat hati dibatalin karena bung Sepsa si drummer handal seperti biasa berada di jakarta untuk mencari nafkah. Jadi posisi kami diganti oleh sebuah band yang...here we go...cihuy-mantap-asoy-keren-heboh-autis-bassisnya. Kenapa begitu? Agak berlebihankah? Ah engga juga. Kenapa? Karena emang bandnya cihuy-mantap-asoy-keren-heboh-autis-bassisnya.
Band itu namanya New Season, juara 1 JGTC Jazz Competition 2008. Dan, yang pernah saya liat di internet, bassisnya bernama Fajar Adi Nugroho.. Ow man, dia salah satu clinician di streetbass. Saya berkata pada diri saya saat itu, SAYA HARUS DATENG NI!!! Iyalah, masa harus buang aer.
Malam itu setelah ngajar saya dateng bareng si Anggi Bablo, Luki, sama Radika..yang punya profesi pemaen bass cuma si anggi ajah, yang laennya tukang tambal ban sama juru ketik di kantor kecamatan..he. Okey, back to topic, singkatnya tampillah si band cihuy-mantap-asoy-keren-heboh-autis-bassisnya tersebut. Hmmm, mana sih yg namanya Fajar..Itu dia, seorang anak muda dengan tinggi kurang lebih 170cm, aga gemuk, berkulit putih, lahir di taun 1986 (shit...lebih muda setaun dari saya, gosipnya dia dulu emang tinggal di bandung. Sekarang di Jakarta.
Konsepnya sebenernya instrumental, tapi malam itu mereka membawa seorang vokalis cewe..hmmm aga ga ngaruh buat saya, krn saya emang pgn liat racikan instrumental band tersebut.
Lagu pertama, mereka bawain beberapa ramuan instrumental yang, entah lagu apa aja yang di mix, cukup banyak, tapi saya inget mereka bawain "lagu kriminal" yang cukup keriting..okee masih bisa dibaca...
tapi pas tiba giliran fajar solo, mulai dah autisnya keluar...gila ni anak, pemilihan kalimatnya asik banget...sebenernya awal2nya dia cuma banyak maenin pentatonik doang dengan sedikit nada2 chromatic, tapi, ko kayanya bassnya jadi hidup banget yah, bassnya bisa ngomong cing!!!Beberapa lagu berikutnya, khususnya pas fajar solo, dia semakin menggilaaa!!!semua teknik dikeluarin..kayanya kalo dia pake bassnya si anggi yang mereknya "pangeran", bakalan ancur berantakan tuh sang pangeran disiksa si fajar...untung dia pake fender precision..hohoho great tone dude!!!
Tapi beneran deh, saya sesek napas liat dia maen...parah gila..slappingnya, double plucknya, basslinesnya, unik bgt, so professional.. Anggi sampe bilang gini "Lang, Gw cape' liat dia maen.." Oya gi? Lo cape? Gw pengen bunuh diri..
Jadi, apa maksud dan tujuan saya bikin postingan ini dan nyiksa diri sendiri?
Hmmm setelah saya liat band itu maen, saya bener2 manyadari bahwa, ga ada yang ga mungkin di dunia ini. Artinya, kita bisa jadi segila apapun yang kita inginkan, bisa, bisa banget. Tapi, perjuangan dan usaha kita juga harus cukup gila untuk dapat mencapai posisi tersebut, dan hal ini dapat berlaku dalam semua bidang. Dalam kasus ini, Fajar Adi Nugroho yang entah autis entah bakat entahlah apa namanya mungkin telah melewati beberapa fase "gila" dalam hidupnya untuk dapat mencapai "kegilaan" dalam permainan bass yang dia inginkan..and...yes...he did it!!
Kesimpulannya, Fajar manusia, Saya manusia, anda juga manusia -kecuali anda suka makan batu bata-. Fajar bisa, kenapa saya dan anda ga bisa?
Thanks Jar, from now on, you're officially being a part of my role model family...
PS: saya sama sekali ga dapet sepeser pun fee dari Fajar Adi Nugroho untuk tulisan ini, dan motor saya tangkinya bocor lagi...
Sip ah kali ini saya mau cerita pengalaman kemaren dateng ke acara Jazz Break Revival yang diadain Klab Jazz di Bumi Sangkuriang. Acara ini diadakan secara reguler sejak...kapan ya hehehe tau ah pokonya reguler deh. Malam itu seharusnya band saya Oleo maen, tapi dengan berat hati dibatalin karena bung Sepsa si drummer handal seperti biasa berada di jakarta untuk mencari nafkah. Jadi posisi kami diganti oleh sebuah band yang...here we go...cihuy-mantap-asoy-keren-heboh-autis-bassisnya. Kenapa begitu? Agak berlebihankah? Ah engga juga. Kenapa? Karena emang bandnya cihuy-mantap-asoy-keren-heboh-autis-bassisnya.
Band itu namanya New Season, juara 1 JGTC Jazz Competition 2008. Dan, yang pernah saya liat di internet, bassisnya bernama Fajar Adi Nugroho.. Ow man, dia salah satu clinician di streetbass. Saya berkata pada diri saya saat itu, SAYA HARUS DATENG NI!!! Iyalah, masa harus buang aer.
Malam itu setelah ngajar saya dateng bareng si Anggi Bablo, Luki, sama Radika..yang punya profesi pemaen bass cuma si anggi ajah, yang laennya tukang tambal ban sama juru ketik di kantor kecamatan..he. Okey, back to topic, singkatnya tampillah si band cihuy-mantap-asoy-keren-heboh-autis-bassisnya tersebut. Hmmm, mana sih yg namanya Fajar..Itu dia, seorang anak muda dengan tinggi kurang lebih 170cm, aga gemuk, berkulit putih, lahir di taun 1986 (shit...lebih muda setaun dari saya, gosipnya dia dulu emang tinggal di bandung. Sekarang di Jakarta.
Konsepnya sebenernya instrumental, tapi malam itu mereka membawa seorang vokalis cewe..hmmm aga ga ngaruh buat saya, krn saya emang pgn liat racikan instrumental band tersebut.
Lagu pertama, mereka bawain beberapa ramuan instrumental yang, entah lagu apa aja yang di mix, cukup banyak, tapi saya inget mereka bawain "lagu kriminal" yang cukup keriting..okee masih bisa dibaca...
tapi pas tiba giliran fajar solo, mulai dah autisnya keluar...gila ni anak, pemilihan kalimatnya asik banget...sebenernya awal2nya dia cuma banyak maenin pentatonik doang dengan sedikit nada2 chromatic, tapi, ko kayanya bassnya jadi hidup banget yah, bassnya bisa ngomong cing!!!Beberapa lagu berikutnya, khususnya pas fajar solo, dia semakin menggilaaa!!!semua teknik dikeluarin..kayanya kalo dia pake bassnya si anggi yang mereknya "pangeran", bakalan ancur berantakan tuh sang pangeran disiksa si fajar...untung dia pake fender precision..hohoho great tone dude!!!
Tapi beneran deh, saya sesek napas liat dia maen...parah gila..slappingnya, double plucknya, basslinesnya, unik bgt, so professional.. Anggi sampe bilang gini "Lang, Gw cape' liat dia maen.." Oya gi? Lo cape? Gw pengen bunuh diri..
Jadi, apa maksud dan tujuan saya bikin postingan ini dan nyiksa diri sendiri?
Hmmm setelah saya liat band itu maen, saya bener2 manyadari bahwa, ga ada yang ga mungkin di dunia ini. Artinya, kita bisa jadi segila apapun yang kita inginkan, bisa, bisa banget. Tapi, perjuangan dan usaha kita juga harus cukup gila untuk dapat mencapai posisi tersebut, dan hal ini dapat berlaku dalam semua bidang. Dalam kasus ini, Fajar Adi Nugroho yang entah autis entah bakat entahlah apa namanya mungkin telah melewati beberapa fase "gila" dalam hidupnya untuk dapat mencapai "kegilaan" dalam permainan bass yang dia inginkan..and...yes...he did it!!
Kesimpulannya, Fajar manusia, Saya manusia, anda juga manusia -kecuali anda suka makan batu bata-. Fajar bisa, kenapa saya dan anda ga bisa?
Thanks Jar, from now on, you're officially being a part of my role model family...
PS: saya sama sekali ga dapet sepeser pun fee dari Fajar Adi Nugroho untuk tulisan ini, dan motor saya tangkinya bocor lagi...
Subscribe to:
Posts (Atom)