August 30, 2009

Indonesian Jokes..Penting gak..Postingan ini penting juga gak? :D

Ada yang suka merhatiin ga sih, bedanya lelucon-lelucon yang dibikin sama orang sini (indonesia) sama lelucon-lelucon orang barat, khususnya AS..(soalnya paling banyak contohnya). Saya mau coba ungkapin analisis saya menyangkut jokes selama bertahun-tahun dengan berbagai metode yang penuh dengan cucuran darah dan keringat yang belum pernah anda bayangkan sebelumnya hahah berlebihan..

Coba deh anda perhatiin lelucon yang dibikin sama olga, sule, aming, dan komedian-komedian lain yang lagi naek daun sekarang ini. Perhatiin juga lelucon-lelucon klasik yang dibikin sama srimulat, ato sebut saja komedian-komedian yang mencoba peruntungannya lewat audisi pelawak di salah satu televisi swasta di tanah air ini.
Sebagian besar komedian tanah air (sebagian besar, bukan seluruhnya ya) cenderung melakukan pendekatan slapstick dalam penampilannya untuk mengundang tawa penonton. Seperti dikutip dari tante Wikipedia,
"Slapstick is a type of comedy involving exaggerated extreme physical violence or activities which exceed the boundaries of common sense and sometimes includes ironic situations, such as a character being hit in the face with a heavy frying pan or running into a brick wall, or going mad while searching for something when it was really right next to where that person was originally sitting. These hyperbolic depictions are often found in children's cartoons (such as Tom and Jerry, Road Runner...), and light film comedies aimed at younger audiences. Though the term is often used pejoratively, the performance of slapstick comedy requires exquisite timing and skillful execution."




aming

pusing bacanya? singkatnya gini deh, slapstick ini adalah sebuah jenis komedi yang memperlihatkan aktivitas-aktivitas fisik ekstrim yang cenderung berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh, aming dandan ala wanita secara berlebihan, yang sebenernya wanita asli sekalipun ga mungkin berdandan dan bertingkah laku seperti itu, trus sule, olga dan rekan-rekannya, mencoba membuat lelucon dengan ngancurin properti syuting -yang terbuat dari styrofoam tentunya- dengan melakukan aktifitas fisik, seperti memukul, mendorong, menyiram, dan lainnya. Hal itu ekstrim menurut saya pribadi. Tetapi hey, hal-hal seperti itulah yang dicari oleh penonton saat ini. Semakin ancur dandanannya, semakin rusak properti, semakin dahsyat lah tawa penonton. Tidak ada yang salah, itulah fenomena yang terjadi di Indonesia.

Sekarang mari kita tengok komedian-komedian barat dan metode 'melawak'nya..Di sana ada istilah 'Standup Comedian' yang mungkin terdengar asing di telinga orang indonesia. Saya kutip lagi ya dari tante wiki..
"Stand-up comedy is a style of comedy where a comedian performs for a live audience, usually speaking directly to them. It is usually performed by a single comedian with the aid of a microphone, either hand-held or mounted on a stand. The performer is known as a stand-up comic, stand-up comedian or simply a stand-up."



ini Jerry Seinfeld

nah kalo yang ini ngerti lah ya, kalo saya artiin takut salah, inggris saya pas-pasan juga sebenernya :P. Jadi gitu, di 'sana' untuk bikin ketawa penonton ga usah pake acara dandan berlebihan, ga usah pake acara dorong-dorongan, jitak-jitakan, siram-siraman, ato apapunlah yang menurut anda lucu. Sebut aja standup comedian yang cukup termahsyur seperti Bill Cosby, Woody Allen, Whoopi Goldberg, Steve Martin, Jerry Seinfeld, ato yang baru saya liat kemaren-kemaren, Ahmed Ahmed, mereka cukup bermodalkan mikrofon saja dan -ini yang orang indonesia sering kesampingkan- otak yang penuh dengan pengetahuan dan informasi terapdet. Itulah metode melawaknya, mereka cenderung -istilah saya nih- meng-otak kanan-kan otak kiri mereka..pasti bingung lagih..gini deh, lawakan-lawakan mereka cenderung mengharuskan audience berfikir untuk mencerna apa yang dimaksud oleh si komedian, dan itu tidak mudah. Apa yang ingin disampaikan oleh si komedian harus diserap dengan sempurna oleh audiens. Hal ini membutuhkan daya serap yang tinggi dari otak kiri untuk mencerna informasi dan mengolahnya menjadi sebuah karya seni dalam bentuk lelucon yang dilakukan oleh otak kanan..-edaaann sotoy berat-

Intinya gitulah ya ngerti kan bedanya lawakan indonesia sama barat.
nah pertanyaannya sekarang, kenapa orang Indonesia ga ada yang ngelawak kaya orang barat? bukan berarti ga ada yang bisa. BISA!! Apa sih yang kurang dari negara kita tercinta ini?
mungkin lebih tepat kalo kita bilang 'ga ada yang mau nonton'. Yup, balik lagi ke fenomena yang saya bilang tadi diatas, penonton indonesia cenderung mentertawakan apa yang menjadi kelemahan dan penderitaan orang lain. Dan inilah yang diendus oleh para pelaku lawak tanah air, mereka menganggap untuk ngelawak ga perlu pake otak, cukup dandan aneh-aneh aja dan ngomong di gagap-gagapin, kelakuan di idiot-idiotin, tampang di bencong-bencongin dikit trus ledek-ledekin lawan maen..jadi deh penonton ngakak setengah mati. Akibatnya apa, orang-orang mikir kalo ngelawak ga perlu pake otak, ga perlu sekolah tinggi-tinggi.
emang ga perlu sekolah tinggi-tinggi, tapi ga usah goblok juga. :D

jadi gimana dong?
gimana apanya?
ya ujungnya?maksud dari tulisan ini.

ooh ujungnya..hmm jadi pusing.
intinya sih ga ada yang salah dari dunia lawak negeri kita ini. Tapi ya mbok coba deh pikir lagi, katanya kita harus dapat membekali diri di era globalisasi ini, dimana kita harus belajar dari negara maju untuk dapat memajukan negara kita yang masih berkembang ini. Gak terkecuali dengan dunia lawak. Ya memang ga bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi seluruh masyarakat juga harus dapat berpikir dengan lebih bijak dan mencerna apa yang baik dan apa yang kurang baik, bagi negara dan diri mereka masing-masing khususnya. Ga semua yang berasal dari barat jelek-jelek kok, dan ga semua yang ada di dalam negeri bagus untuk perkembangan negara ini..
ambil idenya, ambil konsepnya, dan aplikasikan dengan gaya kita sendiri, pokonya Indonesia tuh negara paling juara di seluruh dunia deh, suer!!!

sekali lagi..penting ga sih postingan ini?
heheh..